Melanjutkan cerita perjalanan saya dari Jakarta yang
tertunda secara berkepanjangan akibat suatu
dan lain hal. Yuk dimulai dari .. “Bogor kan dijuluki kota angkot mbok”, begitu
celetukan teman saya -@puw_dew (a.k.a
dompi ) - saat saya terheran-heran kenapa bogor sembrawut dengan angkot. Nah,
disinilah salah satu keunikan Bogor.
Stasiun bogor, trus
nganggot menuju daerah IPB - daerah
cilibende sepertinya. Sesampai disana, 15-30 menit nunggu jemputan dompi. Bukan beruntung ataupun kebetulan saya
menunggu teman, pinggir jalan, daerah asing dan tidak sendiri – ya, saya
diantar kakak mas – .
Kemana mana menapaki jalan dengan angkot dan sesekali
berjalan kali. Tidak terbiasa memang, namun ini menjadi pengalaman baru buat
saya, dimana setiap harinya untuk kekampus atau ketempat-tempat yang saya
inginkan menggunakan kendaraan dan bahkan selalu tergesa-gesa. Bogor
mengajarkan untuk tidak tergesa gesa serta berangkatlah lebih awal karena kita
menggunakan kendaan umum bukan pribadi. Dari segi waktu, kadang kendaraan umum
membuat lebih lama sampai dari kendaraan pribadi.
Cukup jelas, kenapa bogor sedikit sembrawut angkot dimana-mana. Tiga
belas trayek dengan ribuan angkot bersliweran tak sampai hitungan menit, dengan
mudah melihat angkot melintas. Haha,
malah ngetik ngalor ngidul… ini dia, kemana aja di bogor ?