Judul Buku : Chicken Soup for the Teenage Soul
Pengarang : Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Kimberly Kirberger
Penerbit : PT Gramedia Pusaka Utama
Cetakan : XV, Juli 2007
Tebal Buku : xxi + 282 halaman
Masa remaja adalah salah satu masa tersulit dalam hidup, sekaligus masa paling menyenangkan. Dan menghadapi begitu banyak perubahan yang kadang – kadang memusingkan . Chicken Soup for the Teenage Soul merupakan buku yang berisi kupulan kisah tentang kehidupan, cinta, dan pembelajaran. Dengan menampilkan sumbangan dari para remaja di seluruh dunia, Chickent Soup berisi tentang : sifat persahabatan dan cinta kasih, menghadapi pentingnya keyakinan akan mas depan, nilai rasa hormat pada dirimu sendiri dan orang lain, dan menghadapi masalah sulit seperti kematian, bunuh diri, dan kehilangan pacar.
Kisah – kisah mengasikkan dalam kumpulan ini meliputi antara lain “Perubahan Hidup” , “Dia memberi Tahu, Bahwa Menangis itu Tak Apa-apa,” “Menolong Orang yang Tak dikenal,” “Pelajaran Tentang Telur,” “Sayap yang Patah,” dan “Saya Akan kembali,” dll.
Para penulis yang ingin membantu para remaja dalam mengatasi kesulitan masa remaja yang telah bekerja sama bersama ratusan remaja dan orang dewasa yang tidak hanya menyumbangkan waktu san perhatian mereka kepada buku ini, tetapi juga hati dan jiwa mereka.
Melalui “Setelah Beberapa Lama,” “Teman Hidup,” “Hilangnya Kehilangan Besar,” dan yang lainnya mengajarkan kita tentang masa sulit dan indahnya pacaran. Memberi tahu bahwa segala macam hubungan antar manusia itu mirib pasir dalam genggaman, kalau dipertahankan dengan longgar, dengan menghormati dan membebaskan orang lain, hubungan cinta itu akan tetap utuh. Tapi jika digenggam terlalu erat, terlalu memiliki, maka cinta itu akan terlepas dan hilang.
Melalui kisah – kisah tentang persahabatan yang mengajarkan kita bagaimana melewati sesuatu dengan berbagi cerita dan melewati hari – hari bersama teman yang akan selalu ada saat dibutuhkan dan tidak akan benar-benar pernah pergi.
Dengan “Aku Pulang”, yang memberitahukan kita betapa berharganya keluarga dan kenangan – kenangan yang telah kita lalui bersamanya. Keluarga bagai gurita tersayang dan kita tak dapat benar-benar terlepas dari tentakelnya, namun dalam lubuk hati kita, kita tak pernah benar-benar ingin lepas darinya.
Tentang cinta dan kebaikan dimana salah satunya “Menolong Orang yang Tak Dikenal” memberikan kita pengalaman bahwa kebijaksanaan tak hanya untuk orang yang telah dewasa. Semua usia dapat melakukannaya dan bukan berarti mereka telah dewasa. Memberi kesenangan kepada sebuah hati dengan sebuah tindakan masih lebih baik daripada seribu kepala yang merunduk berdoa.
Kisah- kisah tentang penbelajaran dimana disini kita dia diajarkan untuk bnersikap dewasa, terbuka dan menerima apa adanya tentang sesuatu yang terjadi dalam hidup. Kisah kisah dalam menghadapi masalah sulit yaitu kehilangan, kematian orang-orang terdekat yang akan mengajari kita bersikap tabah, menerima, mengenang jasanya yang tak terlupakan.
Dalam kisah melakukan sesuatu yang berarti, seperti salah satunya “Sayap yang Patah” kita harus menghilangkan peribahasa, ”Burung yang sayapnya patah tak akan bisa terbang tinggi.” Karena disini T.J salah seorang murid SMU yang mempunyai begirtu banyak catatan hitam baik disekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya telah mengubah peribahasa itu. T.J mengingatkan kita bahwa burung yang sayapnya patah hanya perlu disembuhkan. Tapi kalau sudah pulih, burung itu dapat terbang lebih tinggi daripada burung yang lain.
Terakhir dalam kisah meraih cita – cita dimana salah satunya “Saya Akan Kembali” yang membuat kagum akan kegigihan, keberanian, rasa percaya diri, pantang menyerah dan keinginan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pemain basket tangguh walaupun saat itu dia telah mengalami kecelakaan yang membuatnya kehilangan sebelah kaki dan harus memakai kaki palsu. Walaupun harus memakai kaki palsu, dengan semangat yang dimiliki untuk meraih cita-citanya itu membuat Chris cepat pulih dan dapat melanjutkan cita-cita yang tertuda menjadi bintang basket disekolah.
Di dalam buku ini begitu banyak kata-kata bijak yang dapat kita ambil untuk mengubah pandangan hidup dan menambah pengalaman tanpa merasa dikritik atau dinilai. Kata demi kata yang disusun berdasarkan kisah hidup para penyumbang beraturan dan begitu sanggup menyihir kita untuk membacanya berulang – ulang sampai menemukan begitu banyak pesan moral didalamnya.
Puisi – puisi bijaknya juga indah. Kata demi kata yang dapat membuka hati, dan mengobarkan semangat hidup. Pesan – pesannya menimbulkan harapan dan inspirasi, menghangatkan hati, menenangkan jiwa, dan meringankan gejolak emosi. Hanya saja jika tidak dibaca kata per kata kita akan merasa kebingungan atau kurang mengerti isi pesan dalam puisi-puisinya itu. Dan juga Chicken Soup for the Teenage Soul hanya cocok dibaca bagi para remaja karena “for the SOUL” bukan anak – anak dalam masa pra remaja(preteen) dan orang tua(parent). Kecuali jika membaca serial lain yang khusus ditujukan untuk umum, anak – anak, ibu(mother), ayah(father), wanita karier(woman), guru(teacher), dan seri - seri lainnya.
No comments:
Post a Comment